Kenakan Pita Hitam di Kepala, Koalisi Papua Cerdas Tolak Hasil Pilgub Papua

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Nomor Urut 2, John Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae (Josua) bersama Tim Koalisi Papua Cerdas saat menggelar konferensi pers dengan mengenakan pita hitam di kepala/Djarwo

JAYAPURA,- Tim koalisi Papua Cerdas  yang mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Papua nomor urut 2, John Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae (Josua), mengenakan pita hitam di kepala sebagai bentuk pernyataan sikap menolak hasil pemilihan gubernur yang diungguli oleh paslon Lukas Enembe-Klemen Tinal (Lukmen).

Pernyataan tersebut disuarakan oleh Tim Koalisi Papua Cerdas yang menyikapi dan mencermati pelaksanaan tahapan-tahapan Pemilukada gubernur dan wakil gubernur Provinsi Papua periode 2018-2023, khususnya menjelang pencoblosan sampai dengan pelaksanaan pleno rekapitulasi perhitungan suara yang diduga sarat dengan kecurangan.

"Kami menyesalkan dan mengutuk praktik-praktik kotor dan curang yang memanipulasi hak dan kehendak rakyat pemilih, yang dilakukan sejumlah pihak di sejumlah daerah untuk memenangkan Paslon tertentu, teristimewa di daerah-daerah yang pemilihannya menggunakan sistem noken atau sistem ikat suara," tegas Edoardus Kaize selaku Ketua Koalisi Papua Cerdas, kepada sejumlah wartawan, Selasa (10/7).

Edo juga menegaskan bahwa pihaknya menyatakan duka cita yang mendalam atas kematian Demokrasi di Provinsi Papua akibat terjadinya praktik-praktik dengan cara-cara yang tidak fair.

"Kami dengan tegas menolak hasil Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua periode 2018 -2023. Kami pasti menerima apapun hasil Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur, sepanjang dilaksanakan dengan cara-cara yang jujur adil dan beradab," tekannya.

Pihaknya juga mendesak Bawaslu untuk menindaklanjuti laporan-laporan pelanggaran yang telah disampaikan kepada Panwaslu Kabupaten dan untuk ditindak tegas serta independen dalam mengambil keputusan.

"Kami perlu menyampaikan terima kasih kepada Komisioner KPU dan Bawaslu Provinsi Papua yang baru, yang sesungguhnya melanjutkan kerja para pendahulunya. Untuk itu, kami mengajak Komisoner KPU dan Bawaslu Provinsi Papua yang baru dan semua pihak yang masih punya hati untuk bergandengan tangan memperbaiki dan membangun kehidupan berdemokrasi di Provinsi Papua yang lebih sehat, bermartabat, dan beretika," ujar Edo.

Kendati demikian, calon gubernur nomor urut 2, John Wempi Wetipo mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat yang telah menggunakan suaranya untuk memilih Paslon Josua, meskipun perjuangan mereka harus dikalahkan oleh sistem yang tidak benar.

"Kita dikalahkan oleh sistem yang tidak benar. Tapi intinya kita berterima kasih kepada masyarakat yang telah memilih kita. Saya pikir mereka adalah orang-orang yang cerdas dan menginginkan adanya perubahan. Kita akan mengevaluasi apa yang kurang dan akan menata apa yang perlu ditindak lanjuti dan diperbaiki," tutur Wempi. *