Panwas Jayapura Duga Keterlambatan Distribusi C6 Jadi Penyebab Kurangnya Pemilih

Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia Panwas Kabupaten Jayapura, Sepriyanti Elisabet Pandi/Fendi

SENTANI,– Panwas Kabupaten Jayapura menduga salah satu alasan kurangnya animo masyarakat datang ke TPS untuk memberikan hak pilihnya dalam Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua karena keterlambatan distribusi C6 (surat undangan) kepada masyarakkat.

“Salah satu kendala yang kami temukan yaitu surat C6 atau surat undangan itu baru dibagikan H-1. Padahal kalau sesuai aturan, harusnya surat undangan itu dibagikan H-3 sebelum pencoblosan,” kata Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia Panwas Kabupaten Jayapura, Sepriyanti Elisabet Pandi, kepada awak media di Kantor Panwas, Kamis sore.

“Selain itu ada petugas KPPS yang membawa undangan ke TPS baru dibagikan kepada warga yang datang untuk mencoblos,” tambahnya.

Sepriyanti menjelaskan bahwa bagi warga yang tidak mendapatkan C6, harusnya datang saja ke TPS dan mencoblos menggunakan E-KTP maupun Surat Keterangan (Suket) dari Dispendukcapil.

“Pemahaman masyarakat undangan itu adalah satu-satunya alat untuk datang ke TPS dan memilih, padahal menggunakan E-KTP maupun Surat Keterangan (Suket) dari Dispendukcapil juga bisa. Jadi intinya adalah tidak ada undangan pun masih bisa memilih,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Jayapura, Pieter Wally yang dikonfirmasi mengakui bahwa distribusi C6 ke masyarakat. Namun kata Pieter keterlambatan ini bukan dari KPU Kabupaten Jayapura, melainkan dari KPU Provinsi yang terlambat mendistribusikan ke KPU Kabupaten.

“Perlu diketahui bahwa semua logistik disiapkan oleh KPU Provinsi, dan logistik C6 memang datang terlambat juga, sehingga kita mulai bagikan C6 itu sudah malam, akibatnya tidak semua dibagikan habis pada saat itu, dan baru dibagikan pada pagi harinya,” bebernya. *