Bentrok Antar Warga di Yahukimo 3 Meninggal  dan 27 Luka-Luka

Seorang korban luka akibat bentrok antara warga di Yahukimo, Papua/Istimewa

JAYAPURA,-Diduga karena masalah isu perselingkuhan, dua kelompok warga yang berada di Kabupaten Yahukimo, Senin (25/6) kemarin, saling serang menggunakan alat tajam.

Dalam aksi saling serang yang terjadi sekitar pukul 14.35 WIT di Jalur I Pasar Baru Kota Dekai kabupaten Yahukimo mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, 27 orang luka-luka, serta 5 bangun rumah milik warga dibakar.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM.Kamal mengungkapkan pemicu bentrok antar dua kelompok warga tersebut diduga karena api cemburu yang berbuntut pada penikaman.
 
"Berawal kejadian , istri dari  YH  diisukan  berselingkuh dengan salah satu warga masyarakat dari kelompok sebelah. Dari isu tersebut,  YH  kemudian mencari laki-laki yang berselingkuh dengan istrinya dan kebetulan bertemu di bengkel motor Jalur I Kota Dekai, selanjutnya langsung bertengkar mulut dan berujung menikam korban di TKP," ungkapnya Selasa (26/6) pagi.

Lanjut Kamal  mendengar adanya salah satu keluarga mereka menjadi korban  pernikahan, kelompok bawah langsung secara spontan  berkumpul sambil membawa alat perang  seperti tombak, panah, parang, serta batu dan kayu langsung  melakukan penyerangan ke lokasi Pasar Baru yang mana dari pihak kelompok atas juga sudah bersiap, sehingga terjadi saling serang antar kelompok.

"Akibat kejadian tersebut, mengakibatkan tiga korban meninggal dunia, 27 mengalami luka-luka maupun terjadi pembakaran dan pelemparan rumah," terangnya.

Kata dia, sampai dengan saat ini situasi pasca aksi saling serang antar dua kelompok mulai kondusif namun masih dijaga ketat aparat TNI/Polri Setempat.

Tambah Kamal langkah-langkah kepolisian yang telah diambil yakni mendatangi TKP dan olah  TKP mengevakuasi korban, membubarkan massa kelompok kelompok yang bertikai, melakukan kordinasi dengan para tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk sama-sama pihak Polres memisahkan serta meredam tidak melebar pertikaian tersebut.*