Doa Bersama, Gubernur Papua Barat Lepas Para Duta Keagamaan ke Luar Negeri

Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan melepas ratusan perwakilan masing-masing agama di Papua Barat untuk beribadah keluar negeri sesuai kuota Papua Barat tahun 2018, Senin (18/6)/Albert

MANOKWARI,- Dilandansi doa bersama antarumat beragama, Gubernur Papua Barat,  Dominggus Mandacan melepas perwakilan peserta kuota wisata atau para duta keagamaan, baik umat Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu dan Budha keluar negeri.

Pelepasan duta-duta keagamaan asal Papua Barat ini sebagai wujud kehormatan kepada Tuhan yang maha esa. Dominggus berpendapat bahwa komitmen pemprov untuk memeliara dan menjaga kerukunan antar umat beragama, maka setiap agama di daerah ini diberikan kesempatan yang sama dan adil.

Hal ini disampaikan Gubernur ketika melepas para duta keagamaan di Gedung PKK Kompleks Perkantoran Arfai, Senin (18/6) sore.

Kata Gubernur, kuota untuk masing-masing umat beragama telah diakomodir tanpa membedakan satu agama tertentu. Oleh karena itu sebagai wujud kebersamaan, maka sebelum bertolak ke tempat wisata rohani, para duta wisata rohani itu dikumpulkan ke Manokwari untuk doa bersama. 

"Acara pelepasan dan doa bersama ini, sengaja dilakukan secara bersama.Ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kerukunan umat beragama di wilayah ini berjalan baik. Dan bukan hanya retorika belaka, tetapi dimaknai sebagai karakter dan gaya hidup dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara," ungkap Dominggus.

Lanjut Gubernur, hal ini juga dilakukan untuk terus meningkatkan indeks kerukunan umat beragama Provinsi Papua Barat secara Nasional, dimana tahun 2016 Papua Barat berada pada peringkat 6, dengan indeks kerukunan 72,84 persen, sehingga indeks ini dipertahankan, dan terus ditingkatkan.

"Umat diberikan kesempatan untuk mengunjungi dan ikut merasakan peristiwa pada destinasi-destinasi religius yang ada, juga untuk meningkatkan kompetensi peribadatan," kata gubernur.

Bukan hanya itu saja, kata Gubernur, dalam proses pembangunan bukan hanya hasil pembangunan yang harus dirasakan oleh rakyat, tetapi kesempatan untuk menikmati wisata rohani pun menjadi hak rakyat.

"Ini juga untuk menjalin silaturahmi antar umat beragama dengan pemerintah, untuk saling mengasihi satu sama lainnya, tanpa memandang agama, suku, ras dan golongan," pesan Gubernur.

Hermus Indou dalam laporannya sebagai ketua panitia  mengatakan, kegiatan pelepasan dilakukan secara bersama, dengan maksud untuk meningkatkan kerukunan antar umat beragama di Provinsi Papua Barat.

Sebelumnya dilakukan secara terpisah-pisah. "Seluruh peserta dari kabupaten/kota hari ini berkumpul, guna mengikuti kegiatan ini secara bersama-sama," ungkap Kepala Biro Mental Spiritual Setda Provinsi Papua Barat ini.

Hermus menjelaskan, keseluruhan peserta yang akan mengikuti wisata rohani yakni sebanyak 406 orang. Dengan kuota umat Kristen Protestan sebanyak 196 peserta, Islam 75, Kristen Khatolik 30, serta Hindu dan Budha masing-masing 25 peserta. Ditambah pendamping dari pemerintah daerah, kesehatan dan media sebanyak 50 orang. "Adapun sumber pembiayaan melalui APBD Provinsi Papua Barat sebesar Rp 20 miliar," tandasnya. *