Lakukan Sidak, Gubernur Soedarmo Tegaskan Bakal Beri Sanksi Penimbun Sembako

Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo bersama TPID Papua ketika melakukan sidak ke Hypermart Tanah Hitam, Jumat (8/6)/Riri

JAYAPURA- Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo bersama Tim Pengendali Inflansi Daerah (TPID) Provinsi Papua melakukan inspeksi mendadak di sejumlah tempat di Kota Jayapura guna memantau ketersediaan kebutuhan pokok menjelang perayaan Idul Fitri 1439 Hijriyah, 15 - 16 Juni 2018 mendatang pada Jumat (8/6).

Sidak dilakukan antara lain di pasar Hamadi, gudang Bulog, Hypermart Tanah Hitam, dan gudang Sumber Makmur

Kepada awak pers di sela sela sidak, Gubernur Soedarmo mengatakan, sidak yang dilakukan bersama tim TPID Papua ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan menjelang perayaan hari besar keagamaan baik Idul Fitri maupun hari raya Natal

"Ini merupakan bagian upaya Pemerintah dalam memantau harga sembako dipasaran, termasuk mengecek barang kadaluarsa, serta jangan sampai jelang hari besar keagaman ini ada yang lakukan timbunan sembako," tuturnya

“Saya ingatkan bahwa akan siap memberikan sanksi tegas kepada pedagang atau pengusaha yang melakukan penimbunan sembako. Apalagi jelang hari raya keagamaan seperti ini. Kita pastikan stok bapok aman terkendali dan masyarakat tidak perlu khawatir, karena ketersediaan bapok aman,”tegasnya

Dari hasil pantauan di pasar tradisional Hamadi, Gubernur melihat adanya kenaikan harga cabai merah yang signifikan dari harga normal sebesar Rp70 ribu, kini naik menjadi Rp110 ribu perkilo.

"Jutru di Hipermart Tanah Hitam harga cabe merah ini Rp. 95 Ribu perkilonya. Harga ini justru lebih sedikit murah jika dibandingkan harga di pasar tradisional tadi," ujarnya.

Kenaikkan harga cabe ini, Soedarmo menduga ada sesuatu yang menyebabkan harganya naik drastis saat ini. Memang biasanya menjelang hari besar keagamaan seperti ini pasti banyak pedagang yang bermain.

"Kita imbau agar para pengepul (penampung) ini jangan lakukan penimbunan. Mereka tidak lakukan itu juga pasti dapat untung. Jangan memanfaatkan situasi ini untuk meraup keuntungan. Karena yang rugi disini masyarakat," katanya memgingatkan.

Sementara itu demi mengantisipasi lonjakkan harga dan penimbunan sembako oleh pedagang, Soedarmo telah meminta kepada tim Satgas Pangan Polda Papua untuk memberikan hukuman yang seberat mungkin apabila ditemukan ada penimbunan sembako dilapangan.

"Harus diberikan hukuman berat, sanksinya sama dengan terorismenya. Pasalnya aksi mereka tersebut hanya untuk mementingkan diri sendiri. Padahal masyarakat yang dirugikan disini,"tegasnya

Disinggung apakah kenaikkan harga cabe ini, karena faktor cuaca? Soedarmo kembali menegaskan akan menyerahkan kepada Satgas Pangan Polda Papua untuk turun langsung ke lapangan untuk memantau dan mengecek penyebab kenaikan harga tersebut.

"Intinya secara umum hasil sidak kita dimana ketersedian bapok seperti beras, gula dan bahan pokoknya lainnya masih tersedia. Bahkan pihak Bulog akan siap lakukan operasi pasar dalam waktu dekat ini,"pungkasnya.

Dalam sidak ini selain didampingi oleh tim TPID diantaranya Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Bulog, Pertamina, DPRP juga ada Asisten Bidang Umum, Elysa Auri, para pimpinan OPD terkait serta pewakilan Polri dan TNI.*