Sidak Takjil, BBPOM Jayapura Tidak Temukan Zat Berbahaya

epala Seksi Layanan Informasi konsumen BBPOM Jayapura, Dyah Anggoro Asih/Djarwo

JAYAPURA,- Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Jayapura menggelar sidak jajanan takjil di sejumlah tempat. Dari hasil sidak tersebut, tidak ditemukan kandungan zat berbahaya.

Dijelaskan Kepala Seksi Layanan Informasi konsumen BBPOM Jayapura, Dyah Anggoro Asih, pihaknya sudah melakukan pengawasan sejak Minggu pertama bulan puasa, yang hasilnya semua memenuhi syarat dan sebanyak 156 sampel sudah direkap.

"Untuk pengawalannya kita lalukan di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom dan juga ada di Kabupaten lainnya seperti Merauke, Biak, Serui dan Wamena. Sejauh ini semua memenuhi syarat dan tidak mengandung barang yang berbahaya, dan artinya masyarakat tidak perlu khawatir," ujar Dyah, usai melakukan sidak di Paldam, Kota Jayapura, Senin (4/6).

Dalam sidak tersebut, dirinya mengatakan pihaknya melakukan uji singkat atau pengujian sampel terhadap bahan jajanan takjil yang mengandung bahan berbahaya seperti formalin, borax, metanil yellow dan Rhodamin. 

"Selain melakukan sampling dan pengujian kita juga melakukan edukasi kepada pelaku usaha untuk menjaga kebersihannya dan wadah yang digunakan. Kita juga mengimbau kepada pelaku usaha untuk menggunakan bahan tambahan pangan yang aman. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," jelasnya.

Sementara itu ditambahkannya, masih terdapat beberapa Kabupaten yang proses pengujian sampelnya masih berjalan, dan yang terakhir dalam Minggu ini akan direkap. 

"Yang sudah masuk ke kita itu ada sekitar 300-an tapi yang sudah kita rekap sebanyak 156 sampel," tambahnya.

Dyah mengungkapkan, sampel-sampel yang dicurigai diantaranya jajanan yang berwarna merah dan kuning, kemudian yang kemungkinan menggunakan bahan formalin dan borax itu pada jenis bakso, tahu, kue lupis, mie dan minuman-minuman yang berwarna merah juga kuning. Dan juga bahan makanan yang berwarna mencolok itu kemungkinan menggunakan zat pewarna tekstil.*