Menhan: Lawan Terorisme Melalui Pendidikan Bela Negara

Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu menyerahkan cinderamata kepada Pangdam Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit/Riri

JAYAPURA, - Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu memberikan pengarahan kepada jajaran Perwira TNI Polri wilayah Papua dan Papua Barat, berlangsung di Aula Tony Rompis, Makodam Cenderawasih Papua, Kamis (24/5). Di kesempatan itu, Jenderal Purnawirawan TNI ini menekankan pentingnya pendidikan bela negara bagi seluruh masyarakat Indonesia termasuk di tanah Papua. Oleh karena itu peran TNI Polri sangat dibutuhkan dalam hal memberikan pengajaran kepada masyarakat.

Menurut Ryamizard, setiap warga negara Indonesia wajib mengikuti pelatihan bela negara sebagai wujud cinta terhadap tanah air dan bangsa. Kaitannya dengan masalah teroris yang menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia saat ini, menyusul terjadinya aksi bom bunuh di sejumlah daerah di Indonesia beberapa waktu lalu, diakui Ryamizard, tidak lagi harus diatasi dengan mengangkat senjata.

"Mengatasi teroris bukan lagi dengan senjata, menggunakan kekuatan polisi, densus 88 anti teror, sekarang dibantu juga oleh TNI. Sebab menggunakan senjata dalam memberantas teroris itu keberhasilannya cuma satu persen, itu gak efektif. Tapi dengan bela negara, (para teroris) bisa disadarkan," tutur mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat era Presiden Megawati dan SBY ini.

Peran TNI Polri dalam hal ini, ujar Ryamizard adalah bagaimana memperkuat pemikiran mereka melalui pelatihan bela negara. Di Papua itu pun juga berlaku dalam menghadapi Kelompok Separatis Bersenjata (KSB)

"Prajurit TNI Polri dimana saja termasuk yang bertugas di wilayah perbatasan bisa mengajar tentang bela negara di sekolah sekolah, mulai sekolah tingkat dasar," ujarnya.

Ryamizard mengaku, pihaknya bahkan telah melakukan MoU dengan pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemen Ristekdikti), Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadyah terkait Program Bela Negara. 

"Bela negara adalah kesadaran, kekuatan yang tidak dipaksakan. Sedangkan teroris itu harus kita waspadai, jangan kita terpancing. Mereka itu sudah tidak masuk akal, anak sendiri kok diajak untuk bom bunuh diri," ujarnya geram

Sinergitas TNI Polri

Di kesempatan itu, Ryamizard juga mengingatkan kepada prajurit TNI Polri agar senantiasa memelihara persatuan dan kesatuan.

"Saya melihat disini (sinergitas TNI Polri) sudah berjalan baik. Ini harus dipelihara jangan sampai ada oknum yang tidak baik yang sengaja ingin memecah belah. Kalau ada masalah harus selesaikan dengan segera. Tentunya ini menjadi tugas perwira yang menjadi pemimpin untuk mencari solusi. Pemimpin yang benar pandai bukan merasa pandai," tekannya.

Hadir mendampingi Menhan, Pangdam Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit, Pangdam Kasuari Joppye Onesimus Wayangkau, Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar, Sekda Papua, Hery Dosinaen dan Danlantamal X Jayapura dan Danlanud Jayapura

Selain memberikan pengarahan tentang bela negara, Menhan Ryamizard dalam kunjungan kerjanya ke Bumi Cenderawasih juga melakukan tatap muka bersama para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat yang dikemas dalam acara buka puasa bersama, di hotel Aston Jayapura, Rabu (23/5) malam.*