Kesiapan Pertamina MOR VIII di Bulan Puasa dan Jelang Lebaran

General Manager Pertamina MOR VIII, Boy Frans Justus Lapian, saat memberikan keterangan pers/Djarwo

JAYAPURA,- Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VIII melakukan sejumlah upaya untuk memastikan kebutuhan BBM dan LPG dalam kondisi aman di wilayah Maluku dan Papua, di bulan puasa dan menjelang Idul Fitri 1438 H.

General Manager Pertamina MOR VIII, Boy Frans Justus Lapian menjelaskan, pihaknya memperkirakan adanya penurunan konsumsi untuk beberapa produk BBM dan LPG sama seperti pada tahun lalu. Hal ini disebabkan banyak penduduk pendatang yang mudik keluar wilayah MOR VIII, sehingga menyebabkan turunnya arus kendaraan dan aktivitas masyarakat. Penurunan ini diprediksikan akan kembali terjadi pada masa Ramadhan dan Idul Fitri 1439 H tahun ini.

“Namun kami tetap mengantisipasi kenaikan konsumsi untuk BBM dan LPG apabila trendnya berbeda dengan tahun sebelumnya. Kemudian kami juga menyiapkan beberapa langkah upaya untuk memastikan masyarakat tidak kekurangan BBM & LPG,” jelas Boy dalam keterangan persnya, di Jayapura, Selasa (22/5).

Boy mengatakan, beberapa produk yang diprediksi mengalami penurunan di wilayah Maluku Papua adalah Premium sebesar 1,8 persen dibanding kondisi normal atau menurun dari rata-rata konsumsi normal 1.047 KL menjadi 1.028 KL. Solar juga mengalami penurunan sebesar 2,3 persen dari rata-rata konsumsi normal 545 KL menjadi 533 KL.

Sementara untuk jenis Pertalite diprediksikan mengalami penurunan sampai dengan akhir Juni yakni dengan rata-rata penjualan sekitar 806 KL turun 2,1 persen dibanding dengan rata-rata konsumsi normal harian 824 KL. Sedangkan jenis Pertamax diprediksi tidak mengalami kenaikan atau penurunan dengan rata-rata konsumsi di kisaran 14 KL.

Untuk Produk LPG, dijelaskan Boy, diprediksi mengalami penurunan pada momen lebaran sebesar 12 persen. Dengan rata-rata konsumsi harian LPG pada periode Januari-April 2018 adalah sebesar 21,96 MT/hari, maka diperkirakan akan menjadi 19,33 MT/hari selama momen Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2018.

"Penurunan ini diakibatkan oleh menurunnya aktivitas memasak pada masa liburan Puasa dan Idul Fitri dikarenakan banyak masyarakat pendatang yang mudik. Adapun untuk Minyak Tanah akan disalurkan volume sesuai alokasi yang ditetapkan oleh BPH Migas, apabila terdapat permintaan dari Pemda / Disperindag untuk dilakukan penambahan, Pertamina akan melaksanakan Operasi Pasar di lokasi yang dibutuhkan," jelasnya.

Diungkapkan, konsumsi avtur juga diperkirakan akan naik karena sejumlah maskapai yang menambah penerbangan pada beberapa hari menjelang lebaran. Rata-rata kenaikan terjadi di 11 DPPU  yang pada kondisi normal kebutuhan avturnya sebanyak 789 KL per hari, maka diperkirakan naik 7,52 persen menjadi  848,3 KL per hari. *