Pantau Kestabilan Harga Selama Ramadan, Disperindag Papua Dirikan Posko

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Max Olua/Riri

JAYAPURA,- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi  Papua mengklaim, telah mendirikan posko di sejumlah pasar tradisional di Kota Jayapura guna menjaga kestabilan harga bahan pokok selama bulan ramadhan tahun ini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Max Olua di Jayapura, Kamis (17/5) menyatakan, pihaknya menjamin ketersediaan bahan pokok selama ramdhan tetap aman.

"Berkaitan dengan perkembangan stok bapok.  Kita baru rapat dengan Tim Satgas Pangan. Berkaitan dengan ketersediaan stok, masih tetap normal. Masih tetap berjalan dan kita berharap akan stabil. Ketersediaan stok itu tidak berkurang. Apalagi sampai dengan tidak ada. Stok aman,”akunya.

Lalu berkaitan dengan harga  bahan pokok (Bapok),  pihaknya memantau stabilisasi harga pada hari besar keagamaan dengan membentuk posko yang berlokasi di pasar - pasar tradisional yang besar. Seperti Pasar Youtefa, di Abepura. Pasar Hamadi.  

“Artinya di posko itu staf kita melakukan komunikasi dengan para pedagang untuk mengikuti perkembangan harga,”terangnya.

Menurut Max, saat ini untuk stok pangan ada kenaikan pada sub sektor cabai rawit. 

“Memang harganya sedikit naik/melonjak,”imbuhnya tanpa merinci kenaikan harga tersebut.

Meski begitu, lanjutnya, emua komoditi dalam posisi tersedia dan dalam  pasokan. Jumlah stok dan juga harga tetap masih dalam batas standar yang maksimal. 

Sidak

Max menambahkan saat pihaknya mempunyai program wajib  setiap tahun, dalam rangka Menyongsong Hari Besar Keagamaan Nasional atau yang disingkat HBKN.

“Berkaitan dengan itu sudah saya laporkan dengan bapak gubernur bahwa agenda ini adalah agenda protap (prosedur tetap-red) yang setiap tahun kami lakukan menyongsong hari besar keagamaan,”ujarnya. 
 

Saat ini menyongsong hari raya Idul Fitri, kepada Gubernur  sudah dilaporkan untuk melakukan Sidak.

“Kepada beliau dan beliau bersedia. Dijadwalkan kita punya waktu seperti biasa.  Satu dua minggu sebelum hari H jelang lebaran,”tutupnya.*