Gubernur Soedarmo Menuding ada Provokator di RSUD Jayapura

RSUD Dok II Jayapura/Istimewa

JAYAPURA, - Penjabat Gubernur Papua Soedarmo menuding ada oknum provokator di RSUD Dok II Jayapura yang sengaja  memprovokasi pegawai untuk menggelar aksi demo, jika direktur rumah sakit yang ditunjuk, bukanlah berasal dari kelompoknya.

Tudingan ini disampaikannya setelah menghimpun sejumlah informasi dari para pegawai yang berada dalam manegemen rumah sakit milik pemerintah daerah Papua tersebut.

"Makanya kemarin saya menujuk orang netral (Inspektur Anggiat Situmorang), walaupun bukan dokter. Karena kita prioritaskan perbaikan manajemen (keuangan). Sebab kita ingin perbaiki manajemen keuangan di RSUD Jayapura,” ujar Soedarmo kepada pers di Jayapura, Kamis (17/5).

Menurut dia, penunjukan Inspektur Anggiat Situmorang sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (Plt Dirut RSUD) Jayapura, merupakan keputusan yang tepat dan telah melalui berbagai pertimbangan. Sebab saat ini rumah sakit itu diisi oleh para pihak yang hanya mementingkan diri sendiri atau kelompok tertentu.

Soedarmo juga tidak memusingkan kritik yang dialamatkan kepadanya mengenai penunjukan Plt tersebut. Sebab menurutnya, masalah di rumah sakit daerah itu sudah sangat rumit. Contohnya, dalam satu organisasi itu nyatanya ada beberapa kelompok yang berseberangan.

“Sehingga kalau ada isu si A mau dilantik kelompok sebelah ribut. Mana bisa organisasi seperti itu,” sindirnya.

Lanjut katanya, seluruh permasalahan di RSUD Jayapura sudah diketahuinya. Sehingga jika ada pihak yang menyebut pergantian itu menghambat akreditasi rumah sakit, merupakan sebuah berita tak benar.

“Saya sudah koordinasi dengan kementerian kesehatan dan pergantian ini mereka katakan tidak berpengaruh. Tidak ada kaitannya antara pejabat dengan masalah akreditasi. Kaitan itu kalau menyangkut masalah pelayanan. Intinya, kalau pelayanan baik siapa pun yang ditunjuk akreditasi bisa jalan,” kilahnya.

Dia berharap keputusan yang sudah diambil bisa diterima semua pihak baik pihak rumah sakit maupun diluar lembaga tersebut. Karena setelah perbaikan manajemen berlangsung, sekitar satu atau dua bulan kedepan segera dilakukan lelang jabatan Dirut RSUD Jayapura.

“Sehingga siapa pun yang berkeinginan jadi pimpinan di rumah sakit itu silahkan daftar. Lalu kita pilih yang terbaik. Sebab lelang ini terbuka untuk semua provinsi dan bagi dokter yang punya kemampuan menangani manajemen rumah sakit. Tapi syarat untuk menjadi pegawai eselon II itu harus terpenuhi dulu,” tandasnya.*