Aksi Lilin Perdamaian untuk Korban Terorisme di Surabaya, Digelar Warga Polimak Kota Jayapura

Warga Kelurahan Ardipura, Polimak saat bersatu menggelar aksi lilin perdamaian untuk korban terorisme / Istimewa

JAYAPURA,- Aksi teror bom yang terjadi di sejumlah titik di Surabaya dan Sidoarjo yang menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai puluhan warga sipil lainnya terus menuai simpati dari berbagai elemen masyarakat se-Indonesia termasuk warga Kota Jayapura

Seperti yang terlihat di jalan Ardipura Polimak, Kota Jayapura, Senin (14/5) malam, dimana ratusan umat beragama yang tergabung dalam aksi lilin perdamaian untuk korban terorisme, menggelar aksi iman dan doa bersama untuk korban keganasan terorisme yang terjadi di Surabaya

Dalam aksi tersebut, setiap warga memegang lilin sambil menunjuk ke langit selama 3 menit, sebagai doa kepada Tuhan bagi mereka yang telah menjadi korban kebrutalan terorisme.

Setelah itu, semua lilin tersebut di taruh di sepanjang Jalan Ardipura, kurang lebih 1 kilo meter sebagai pesan iman dan seruan damai dan tanda perlawanan kepada kelompok teroris.

Ustad Basri selaku Imam Masjid Nurul Iman Polimak menyebutkan, tindakan teroris yang membunuh secara sadis anggota brimob dan melakukan aksi iblis di hari minggu bagi tiga gereja di Surabaya saat umat kristen sedang beribadah adalah tindakan kelompok orang-orang yang tidak beriman dan biadab.

"Umat manusia moyangnya satu adalah adam dan hawa dan Tuhan sebagai pencipta. Tindakan tersebut harus di lawan dan kita mendukung pihak kepolisian untuk menumpas kelompok teroris di bumi nusantara tercinta," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua, Frits Ramandey mengungkapkan, aksi lilin perdamaian itu sebagai gugatan atas kemanusiaan dan pesan moral sebagai orang beragama untuk melawan kelompok terorisme yang mengancam kemanusiaan dan keutuhan ciptaan Tuhan. 

"Oleh karena itu, setiap umat beragama harus bersatu untuk melawan kelompok terorisme yang tidak ber-Tuhan," ujar Frits.

Ratusan umat yang datang dari berbagai golongan setelah melakukan aksi selama 1 jam yang di koordinir oleh Panca Resmo Johanis Manuhutu dan Pemuda Mesjid Nurul Iman kembali berkumpul di depan Saga Polimak menyanyikan lagu kebangsaan dan lagu rohani kemudian di tutup dengan doa oleh Pdt. E G Kwalepa selaku Ketua Jemaat GKI Maranatha Polimak dan umat membubarkan diri dengan teratur.

Ditempat berbeda, Aksi serupa juga kembali digelar di Taman Imbi dan di depan Gereja Katolik Gembala Baik. Aksi bakar lilin ini juga rencananya akan digelar kembali Selasa (15/5) malam nanti. *