Badko HMI Papua-Papua Barat Geram dengan Ulah Teroris

Warga yang panik saat bom meledak di Gereja di Surabaya, kemarin/google

JAYAPURA,- Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Provinsi Papua-Papua Barat merasa geram dengan ulah teroris yang telah melancarkan serangannya sebanyak lima kali di sejumlah tempat dalam dua hari ini, hingga menelan belasan korban jiwa dan puluhan luka-luka.

Ditegaskan Ketua Badko HMI Provinsi Papua-Papua Barat, Nasrul, tindakan terorisme adalah tindakan manusia yang tak beragama.

"Tindakan pelaku merupakan tindakan intoleran dan tidak ada kaitan dengan dan atau atas nama agama manapun, terkecuali tindakan brutal manusia biadab tak beragama," tegas Ketua Badko HMI Papua-Papua Barat, Nasrul, di Jayapura, Senin (14/5).

Nasrul juga mengungkapkan, kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI akhir-akhir ini dirasa semakin berada dalam jurang ketimpangan, dimana rasa kebersamaan dan kekeluargaan telah terkoyak dikarenakan ulah beberapa tangan yang tidak memahami keberagaman yang merupakan keniscayaan sebagai anak negeri ini.

"Kami, Himpunan Mahasiswa Islam Papua- Papua Barat di ufuk Timur Indonesia merasa prihatin dengan kondisi ini serta mengutuk keras pelaku bom bunuh diri," tekannya.

Kata Nasrul, kejadian penyerangan di Mako Brimob dan pengeboman gereja di Kota Surabaya di saat Umat Khatolik sedang menjalankan ibadah minggu kemarin, bom meledak di rusunawa Sidoarjo dan di depan Polrestabes Surabaya, merupakan sirine awal kebencian teroris terhadap keutuhan berbangsa dan bernegara.

"Oleh Karena itu, Kami Pengurus Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Papua-Papua Barat dari Kota Jayapura, menyatakan sikap kami sebagai berikut; Indonesia berduka, Badko HMI Papua-Papua Barat turut berduka atas korban pengeboman gereja di Kota Surabaya, Badko HMI Papua-Papua Barat mengutuk tindakan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Mewakili Badko HMI Papua-Papua Barat, Nasrul juga meminta kepada pihak Kepolisian untuk segera mengusut tuntas dan mengejar pelaku dan aktor dibalik pengeboman gereja di Kota Surabaya, dan meminta Kepada PB HMI di Jakarta agar mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah ini.

"Kami mengimbau kepada seluruh kader HMI se-Indonesia dan Papua-Papua Barat khususnya, untuk turut menjaga setiap gereja yang akan melaksanakan ibadah-ibadah gereja yang saat ini umat kristiani masih merayakan hari kenaikan Isa Al-masih," pesannya. *