Blusukan Ke Pasar Bade, HMS Dicurhati Para Pedagang

Calon Wakil gubernur dari pasangan Josua nomor urut 2, Habel Melkias Suwae, saat blusukan ke Pasar Bade, Kabupaten Mappi/Istimewa

JAYAPURA,- Calon Wakil Gubernur Provinsi Papua nomor urut 2, Habel Melkias Suwae (HMS) menggelar blusukan ke Pasar Bade di Kampung Bade, Distrik Edera, Kabupaten Mappi, Kamis (3/5) kemarin.

Pasangan Jhon Wempi Wetipo ini, banyak dicurhati para pedagang pasar yang mengeluh dengan kondisi bangunan pasar yang memprihatinkan.

Kedatangan Habel Melkias Suwae disambut meriah oleh para pedagang pasar yang sebelumnya tidak tahu tentang agenda kedatangannya. Bahkan tidak sedikit ibu-ibu saling berebut untuk mendekat dengan HMS mantan Bupati Jayapura dua periode ini.

“Saya menyapa pedagang di dalam pasar. Keluhannya, salah  satunya bagaimana bisa (pasar) dibangun atau direhap menjadi pasar yang sehat, tidak sumpek. Pembeli dan pedagang juga mengeluh kodisi pasar pasar, saat ketemu sulit karena pasar kecil. Keluhan lain, masalah pendidikan yang masih sangat minim dan masalah ekonomi rakyat seperti perkebunan karet  dan gambir di Kabupaten Mappi besar tapi tidak ada perhatian dari pemerintah, jadi kalau kalau pasangan JOSUA terpilih nanti jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua kami akan memperhatikan rakyat di Pasar Bade ini di perhatikan,” kata Habel Melkias Suwae.

Selain itu, salah seorang pedagang Mama Antonia Sumiri juga berharap agar mereka bisa berjualan dengan nyaman fasilitas di pasar hendaknya di bangun seperti los atau tempat berjualan agar para pedagang tidak ada yang berjualan di bawah. Pasalnya, Pasar Bade ini buka dari pagi sampai sore hari.

“Kita pedagang maunya pasar ini di bangun oleh pemerintah. Karena dari dulu bangunan pasar Bade ini sampai sekarang tidak di bangun pemerintah, sehingga pedagang di Pasar tidak ada lagi yang berjualan di bawah atau di jalan-jalan,” ujarnya.

Di tempat yang sama, salah satu masyarakat, Bruno Berom meminta apabila HMS terpilih nanti sebagai Wakil Gubernur Papua nanti agar memperhatikan pendidikan di kampung-kampung Bade ini.

“Kita di kampung-kampung sana itu pendidikan minim, harus ada perhatian khusus dari pemerintah. Sebab pendidikan itu utama. Kita tidak bisa bangun Papua tanpa Sumber Daya Manusia (SDM), anak-anak kami banyak yang tidak bisa sekolah karena pendidikan sangat terbatas. Kami juga minta pegawai negeri maupun guru yang tidak bertugas di tempat agar di pecat, karena mereka lebih banyak tidak berada di tempat. Selain itu, masalah harga barang-barang terlalu meningkat,” ujarnya.

Di hadapan para pedagang, Habel Melkias Suwae berjanji, sudah mempunyai beberapa program khusus di sektor perekonomian. Menurutnya, pasar tradisional harus tetap dipertahankan karena menjadi pusat perekonomian masyarakat.

“Pembangunan pasar ini menjadi hal yang penting. Pembangunan pasar ini dilakukan salah satunya untuk memberikan kenyamanan kepada pedagang dan juga meningkatkan pendapatan para pedagang, lingkungan pasar nyaman dan dikelola dengan baik,”ujarnya.

Untuk menunjang kualitas pasar, lanjut HMS, komoditi pasar yang dijual harus selalu ada, seperti hasil kebun, nelayan dan lainnya. Sehingga, ada yang dijual setiap hari untuk menambah pendapatan sehari-hari. Dan masyarakat Bade tidak perlu lagi pergi kepasar lain untuk berbelanja.

"Makanya saya blusukan ke pasar tradisonal Bade ini dari Asiki melewati sungai Digoel dengan perjalanan selama tiga jam menggunakan kapal Speed, karena saya ingin melihat dan mendengar langsung keluhan rakyat disini, terutama bertemu mama-mama dan bapak-bapak di Pasar Bade. Saya ingin melihat langsung persoalan di masyarakat. Saya ingin tahu keluhan pedagang dan pembeli,” ungkap Habel.

Selain itu, kata Habel tujuannya berkunjung ke Bade adalah ingin melihat kampung-kampung asli orang Papua yang hidup di sepanjang sungai ini, karena pusat Pemerintah Kabupaten Mappi ini jauh dari kampung-kampung.

“Kami pasangan JOSUA jalan ke kampung-kampung, karena ingin melihat langsung pembangunan di kampung. Sebab salah satu dari progam kami yang baru itu adalah memberdayakan distrik-distrik, karena distrik itu yang dekat dari kampung. Oleh karena itu, maka pikiran JWW dan saya itu kita ingin memberdayakan distrik-distrik itu," pungkasnya. *