JWW Sebut di Papua Tidak Ada Kemiskinan Absolut

John Wempi Wetipo saat berkampanye di Kabupaten Mappi/Istimewa

JAYAPURA,- Calon gubernur Papua nomor urut 2 John Wempi Wetipo (JWW) mengatakan bahwa di Papua tidak ada kemiskinan yang absolut. Pasalnya, dirinya menilai bahwa yang terjadi di Papua itu rakyat mengalami kemiskinan karena tidak mendapat pelayanan dari pemerintah.

Hal tersebut disampaikan JWW saat menggelar kampanye tatap muka dengan masyarakat Keppi, Kabupaten Mappi, Kamis (3/5) kemarin.

Pasangan Josua secara bersamaan melakukan kampanye di tempat yang berbeda di kabupaten Mappi. Calon Gubernur JWW berkampanye di Keppi ibu kota kabupaten Mappi, sedangkan Calon Wakil Gubernur Habel Melkias Suwae (HMS) berkampanye di distrik Bade, kabupaten Mappi.

John Wempi di hadapan ribuan warga menjelaskan terkait adanya pendapat bahwa kemiskinan rakyat di Papua adalah kemiskinan yang absolut.

"Seluruh negara di dunia pasti ada rakyatnya yang miskin, bukan hanya terjadi di Papua dan kemiskinan itu bisa dirubah ketika pemerintahnya benar-benar melayani dan membangun masyatakat," tegasnya.

Kata JWW, tugas pemerintah itu adalah melakukan perubahan bagi masyarakat. Jadi menurutnya, kemiskinan yang dialami masyarakat terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah.

"Ini merupakan sindiran halus kepada pemerintah Papua. Banyak uang yang dihasilkan dari Tanah Papua, tetapi tidak pernah dinikmati oleh rakyat" tandasnya.

Oleh sebab itu, kata JWW. Dia bersama HMS maju mencalonkan diri menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur adalah untuk melakukan perubahan di Tanah Papua.

"Kemiskinan akan kita perkecil dengan melakukan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program membebaskan uang kuliah kepada anak-anak Papua yang kuliah di 42 Perguruan Tinggi di Papua. Membangun sektor-sektor pertanian sesuai dengan kondisi wilayah adat. Kalau di Mappi ada potensi karet dan gambir. Ini yang kita kembangkan sehingga masyarakat berpendapatan pasti," ungkapnya.

Lanjutnya, ketika masyarakat sudah berpendapatan pasti, maka kemiskinan akan hilang, karena masyarakat sudah berpenghasilan dari hasil perkebunannya. "Jadi tidak ada yang namanya kemiskinan absolut,  kalau pemerintah mau membangun rakyatnya," tekannya. *