STAIN Sorong Miliki Dua Gedung Program SBSN Senilai 11 Milyar

Dirjen Pendis Kemenag, Prof. Dr. Phil. Kamarudin Amin, MA saat meresmikan gedung perkuliahan dan gedung dosen STAIN Sorong program SBSN/Ola

SORONG,- Guna meningkatkan mutu pendidikan tinggi, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong menambah dua gedung hasil program bantuan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Kementerian Agama senilai Rp 11 milyar .

Peresmian satu gedung perkuliahan yang diberi nama Prof. K.H. Saifudin Zuhri dan satu gedung ruangan dosen yang diberi nama Prof. Dr. Saifudin MA diresmikan oleh Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. Phil Kamarudin Amin, MA di Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (23/2), ditandai dengan pemotongan pita, penandatanganan prasasti dan pemotongan tumpeng.

Ketua STAIN Sorong, Dr. Hamzah dalam sambutannya menjelaskan bahwa pembangunan dua gedung yang dilakukan tahun 2017 merupakan bantuan program SBSN dari kementerian agama sebesar Rp 11 milyar dan dilakukan peletakan batu pertama oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin. Diharapkan dengan pemberian nama tokoh pada dua gedung baru tersebut menjadi gedung bersejarah sekaligus peradaban bagi mutu pendidikan di wilayah Timur Indonesia.

"Saat ini STAIN Sorong telah memiliki 950 orang mahasiswa dan target Kami ditahun ini dapat menambah 1000 lagi mahasiswa. Sehingga diperlukan ruang perkuliahan dan fasilitas lainnya yang representatif,"terang Hamzah.

Hamzah berharap program SBSN tahun 2018 yang direncanakan akan dibangun Laboratorium dan Mahat atau asrama dapat berjalan sesuai perencanaan.

Direktur Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Prof. Dr. Phil. Kamarudin Amin MA mengatakan bahwa sebagai negara yang memiliki lembaga pendidikan Islam terbanyak di dunia dan Indonesia menjadi representasi modernisasi Islam Dunia dituntut untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas infrastruktur pada akhirnya berujung pada peningkatan Sumber Daya Manusianya.

Program SBSN yang berlangsung sejak tahun 2015 ini diharapkan dapat memberikan kontribusi transformasi akademik dan tata kelola di lembaga tinggi pendidikan Islam seluruh Indonesia termasuk di wilayah Papua dan Papua Barat.

"Tidak ada bangsa yang besar tanpa Perguruan Tinggi yang besar. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi harus terhubung dengan masyarakat dan dunia industri. Dengan bertambahnya ruang perkuliahan diharapkan semakin banyak menciptakan alumni yang berkualitas dan bermutu serta berkompetensi bukan hanya formal konvensional tapi juga sosial,"harap Kamarudin.

Peresmian gedung program SBSN juga dihadiri Pendis Kemenag Papua Barat, Ketua MUI Kota Sorong, Ketua tim TP4D Kejari Sorong, Kepala KPPN Sorong serta tim SBSN STAIN Sorong. [Ola]