Ingin Bangun Papua, Yoris Raweyai Mendaftar Sebagai Calon DPD Papua

Politisi Golkar asal Papua, YorisRaweyai/Fendi

JAYAPURA,- Politisi Golkar asal Papua, YorisRaweyai, mendaftar sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) wilayah Papua pada pemilu tahun 2019 di KPU Provinsi Papua, Kota Jayapura, Selasa.

“Berkas persyaratan pencalonan sebagi anggota DPD sudah saya serahkan ke KPU Provinsi Papua sekitar pukul 10.00 wit, dan diterima langsung oleh Katua KPU Provinsi Papua, bersama sejumlah Komisioner KPU,” kata Yoris kepada pers di Kota Jayapura.

Yoris menjelaskan alasannya mendaftar sebagai anggota DPD wilayah Papua, karena dirinya ingin memerjuangkan kepentingan-kepentingan daerah.

“Saya sudah pernah di DPR RI selama 10 tahun, jadi saya ingin buat perbandingan, kalau anda masuk di DPR RI, maka ada asas kepatuhan disitu, ada aturan-aturan sebagai kader. Kita bisa diberi peringatan, diberhentikan, dan bisa di PAW kan, sehingga agak terbatas, kalau di DPD tidak bisa,” kaaYorisRaweyai kepada pers di Kota Jayapura.

“Dulu kenapa saya tidak mau masuk ke DPD, karena ada aturan bahwa anggota partai tidak bisa masuk, harus keluar lima tahun dulu. Tetapi begitu ada perubahan undang-undang, saya pikir pengalaman saya sebagai anggota MPR dan DPR bisa saya gunakan untuk membantu teman-teman di DPD,” sambungnya.

“Selain itu, peran DPD lebih berbobot, sehingga tinggal melihat kualitas orang itu untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan daerah, dan tanggung jawab kita lebih fokus kepada rakyat,” ujarnya.

Lanjut Yoris, apabila terpilih menjadi anggota DPD dari wilayah Papua, maka dirinya akan lakukan inventaris berbagai persoalan di Papua dari semua aspek, untuk diselesaikan. Tinggal bagaimana mengimplementasikan otsus itu secara tepat, konsekwen dan benar, maka persoalan akan diselesaikan.

“Untuk Papua kita tau  tiga tahun lagi Otsus akan berakhir, siapa lagi yang mau menyuarakan kepentingan daerah dan memberikan masukan terhadap program otsus yang sudah dilakukan. Jadi kita harus memberikan suatu pendidikan politik yang lebih elegan, tidak transaksional, pragmatis seperti sekarang ini, apalagi memasuki era demokrasi yang modern, sehingga kita harus memiliki orang-orang yang memiliki kualitas untuk menyuarakan masalah-masalah lokal,” katanya.

Disinggung apakah akan keluar dari partai Golkar, Yoris menegaskan bahwa dirinya tidak meninggalkan partai berlambang pohon beringin tersebut.

“Saya tidak keluar dari Golkar. Saya sudah sampaikan kepada pimpinan partai Golkar bahwa saya ingin maju jadi anggota DPD, karena undang-undang sudah mengatur. Kedua, karena saya berasal dari papua, dan saya tau persoalan Papua. Ketua berharap dengan masuk di DPD, saya bisa menambah elektoral partai Golkar,” tutupnya. *