Pembakaran Kantor Graha Pemilu Mamteng, Buat Geram Gubernur Soedarmo

Kantor Graha Pemilu Mamberamo Tengah sebelum dibakar massa/Riri

JAYAPURA, - Pembakaran kantor Graha Pemilu kabupaten Mamberamo Tengah, Rabu (18/4) oleh massa pendukung salah satu calon yang tidak lolos sebagai peserta Pilkada setempat, membuat geram Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo.

Kepada awak media di Jayapura, Senin (23/4) siang, Jenderal Purnawirawan TNI ini menegaskan, telah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dalam hal ini Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar dan meminta agar pelaku pembakaran diberi sanksi tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku
 
"Indonesia ini negara hukum, kejadian ini harus ditindaklanjuti dan pelakunya harus diberi sanksi, tanpa ada diskriminasi dan pilih kasih, pemerintah harus siap menegakan hukum," tegas Soedarmo dengan nada tinggi
 
"Jangan mereka berbuat seenaknya, kantor dibuat bagus oleh pemerintah tanpa ada salah kantor tersebut dibakar, jangan main bakar sembarang," tegasnya lagi
 
Pasca pembakaran Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) serta kantin Pemda, Gubernur Soedarmo mengklaim situasi dan kondisi keamanan terutama di ibukota Kobakma tetap kondusif.

"Pihak keamanan dalam hal ini Polres Mamteng telah melakukan pemeriksaan-pemeriksaan terhadap oknum-oknum yang terindikasi sebagai pelaku pembakaran,"sebutnya.
 
Disinggung apakah kondisi ini mengganggu pelaksanaan tahapan pilkada (pilgub dan pilkada mamberamo tengah)?, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini menegaskan, aparat keamanan telah disiagakan untuk memastikan situasi tetap aman, sehingga pastinya tidak akan mengganggu tahapan pilkada
 
Seperti diberitakan sebelumnya, Insiden pembakaran kantor KPU dan Panwaslu serta kantin pemda oleh ratusan massa, dipicu ketidak puasan atas putusan MA yang menolak gugatan bakal pasangan calon, Itaman Thago - Onny Pagawak.
 
Massa awalnya berunjuk rasa di halaman kantin Pemda namun kemudian bertindak anarkis dengan membakar kantin tersebut, selanjutnya massa yang berjumlah 600 orang bergerak menuju kantor Graha Pemilu dan membakar dua gedung kantor yakni kantor KPU dan Panwas yang letaknya berdampingan.
Kantor Graha Pemilu yang baru diresmikan setahun lalu, pernah tercatat dalam rekor MURI sebagai graha pemilu satu satunya di Indonesia.*